Parents worry about one thing
![]() |
pict:https://www.desiringgod.org/ |
Setiap orang ada kekhawatiran dan ada beberapa hal yang dipikirkan tapi katanya orang tua jauh lebih banyak memikirkan sesuatu. Bener gak? Gak bisa jawab, belum jadi orang tua euy. Pernah beberapa kali nonton video yang ada seorang ibu disana. Singkat cerita mereka semua memiliki kekhawatiran yang sama akan satu hal, jodoh sang anak.
Orang tua diluar sana sangat ingin melihat anaknya memiliki "life partner" segera. Meskipun, memang tak ada yang bisa melangkahi kehendak Tuhan tapi kehendak Tuhan juga berdasarkan ikhtiar umatnya.
Ada beberapa faktor yang mungkin berbeda dimiliki oleh orang tua yang satu dengan yang lainnya. Mereka khawatir akan pernikahan dan life partner anaknya karena menurut mereka seorang anak belum "mandiri" kalau belum menikah. Seberapa jauh dia meninggalkan rumah. Tetap orang tua akan me-cap "belum mandiri". Ya, berapapun umur sang anak, mereka tetap masi "baby" menurut para orang tua.
Mereka juga takut jika harus meninggalkan sang anak terlebih dahulu tanpa melihat dan mengetahui anaknya sudah aman bersama pasangannya. Ada juga orang tua yang memikirkan pernikahan sang anak, karena mereka sangat ingin ada langka-langkah kecil seorang cucu di rumahnya.
Banyaknya faktor tersebut yang mendorong para orang tua mendesak sang anak dan tanpa henti berdoa kepada Tuhan. Sebenarnya apa yang bisa dilakukan seorang anak akan kekhawatiran mereka tersebut? hemm... jujur saya gak tahu harus menjawab seperti apa. Mungkin dengan menunjukkan kemajuan/perkembangan diri kita kepada orang tua, bisa membuat mereka sedikit tidak khawatir. Mungkin loh ya. Misal yang tadinya gak rajin ibadah jadi rajin sekali beribadah dan berdoa. Dulunya kalo masak masih menggunakan perisai tutup panci saat menggoreng, sekarang sudah tak lagi.
Banyak keresahan, kekhawatiran, dan ketakutan seseorang. Itu wajar kok. Tetep Keep Going aja, jangan sampai stop in your stage. Haha, ngomongnya kayak orang bener aja dah.
Well, cukup sekian untuk obrolan receh hari ini.
Malam.
0 comments