Nostalgia:Belok Kanan Barcelona
![]() |
Pict: https://www.goodreads.com/ |
Zaman sekolah dulu kalau ditanya lebih sering baca buku terjemahan atau lokal, jawabannya buku terjemahan. Bukunya Poelo Coelho, Torey Hayden, Joestein Gaarder dan lainnya. Zaman SMP dimana teman-teman semua pada demam novel teenlit, malah sok baca buku sastra ala NH. Dini, Margat, Gola Gong, dan sebagainya.
Kelas 1 SMA tiba-tiba melihat buku travelers Tale, Belok Kanan Barcelona yang mencuri pandangan. Sampul bukunya menarik, minimalis dan misterius (menurut saya). Waktu zaman itu gak banyak novel travel, correct me if i am wrong. Jadilah buku itu saya bawa keluar dari rak perpustakaan sekolah. Ternyata.. Wow
Buku ini ditulis oleh 4 orang yakni Adhitya Mulya, Ninit Yunita, Alaya Setya, Iman Hidayat mungkin 4 penulis tersebut mewakili 4 karakter dalam novelnya Retno, Francis, Farah, dan Yusuf.
Bercerita tentang 4 orang sahabat yang bekerja di 4 benua dan salah satu temannya, Francis mengabarkan jika ingin menikah. Jadilah Retno, Farah dan Yusuf berangkat dari tempat yang berbeda ke satu tempat, Barcelona. Selain untuk menghadiri undangan sahabatnya, mereka juga ingin mempertanyakan cintanya. Novel perjalanan yang tak luput dari cerita cinta yang saling berkaitan.
Yang menarik dari novel travelers Tale, Belok Kanan Barcelona
Buku ini memiliki 4 penuturan yang berbeda. Saat menceritakan perjalanan yang mereka tempuh untuk menuju Barcelona, 4 karakter akan bercerita dengan gayanya masing-masing. Ada yang menggunakan bahasa yang baik dan benar (EYD). Menggunakan bahasa gaul ala tahun 2000an. Ada juga yang menggunakan bahasa yang sedehana yang tidak terlalu formal. Seru! baru itu menemukan buku yang ditulis lebih dari satu orang dan memiliki gaya bahasa berbeda tapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah cerita.
Ini novel perjalanan dan tentu menjelaskan berbagai tempat, lewat berbagai negara yang dilalui untuk menuju Barcelona. Perjalanan mereka tidak sederhana, naek pesawat lalu sampai ke tempat tujuan. Mereka menempuh perjalanan yang cukup jauh dan panjang. Salah rute perjalan dan "nyasar" menjadi cerita yang menarik dan memberikan edukasi. Jadi di setiap tempat yang mereka lewati ada penjelasan seperti sejarah, budaya dan arsitektur negara tersebut. Menariknya lagi disispi oleh berbagai foto tapi sayangnya hitam putih. Gak tahu ya, kalau buku yang sudah dicetak ulang versi cover film.
Sembari di ombang-ambingkan dengan kisah perjalanan mereka yang sangat edukatif dan lucu. Para penulis juga tak lupa untuk membuat penasaran pembaca dengan kisah cinta mereka. Applause buat ke-4 penulis.
Yang langsung dilakukan setelah membca novel travelers Tale, Belok Kanan Barcelona
Merasa kalau ide 4 penulis dengan gaya tutur yang berbeda itu keren banget jadi waktu itu pernah ngirim pesan ke teman facebook dan ngajak join buat menulis. Haha. Pengen banget ngikutin jejaknya Adhitya Mulya dkk. Teman yang saya ajak waktu itu seorang anak sekolahan yang sedang menitih karir di dunia penulisan. Sayangnya dia bilang kalau lagi ada projek nulis, yah sudah.. menguap begitu saja niat yang tadinya menggebu-gebu. Dasar lemah!
Yang diingat dari novel travelers Tale, Belok Kanan Barcelona
Sampai sekarang, kurang lebih 10 tahun sempet mengeluarkan joke receh kalau ada orang yang tanya jalan atau saya sedang mencari jalan. Kalau tidak diucapkan ya setidaknya dalam hati selalu berkata "Belok kanan, Barcelona!". Paham gak maksudku? Menurutku judulnya unik, sangking uniknya sampai ingat terus tapi gak aneh kalau diucapkan, masih enak didenger. Gak banyak yang tahu tentang novel ini setidaknya di lingkungan yang saya tempati, jadi pernah ngomong "Belok kanan, Barcelona!" pada joke receh dan garing yang diucapkan tapi pada gak ngerti dan semakin garinglah itu joke. Jadi cukup diucapkan dalam hari dan menjadi konsumsi pribadi. Haha
Ada adegan yang masih saya ingat. Kurang lebih seperti ini ceritanya. Saat Yusuf berada di pasar entah di negara mana, dia terpojokkan oleh segerombongan orang yang mungkin sedang menjajakan barang jualannya kepadanya. Maklum baca ini novel tahun 2009. Maaf ya kalau salah, kalian bisa membuktikannya dengan baca langsung novelnya. Nah! di adegan itu si yusuf atau ucup bilang tips saat kepepet atau saat melakukan kesalahan adalah dengan menarik perhatian seseorang, seperti biasa salah satu yang ampuh adalah dengan lelucon kuno. Ucup pun berucap keras "lihat ada gajah terbang!" Semua orang menoleh dan Yusuf lari terbirit-birit. Joke "Gajah terbang" juga menjadi senjata saya untuk mengalihkan perhatian teman yang sedang serius atau saat menjahili saya.
Receh gak sih? ternyata yang diingat dari novel yang lumayan edukatif ini adalah tentang "Belok kana, Barcelona!" sama "Gajah terbang".
Mau nonton filmya gak?
Ehm... jujur gak tertarik buat nonton. Bukannya khawatir kalo ceritanya berbeda dengan novelnya. Memang film mempunyai sudut pandang dan batasan tersendiri dalam bercerita. Jadi wajar kalau buku yang diapdatasi memiliki visualisasi yang tidak sesuai dengan fantasi saat membaca. Menurut juga film juga punya pasar dan nilai "komersil" tersendiri jadi beberapa ending dan plot dalam buku sering diubah di film. Mungkin gak tertarik menonton karena pemeran aktor dan artis nya ya. Everyone has their own taste in what they like and nothing wrong and true about that, right?
Melihat trailernya lebih menonjolkan mengenai cerita lucu dalam perjalanan menuju Barcelona dan urusan hati mereka. Seperti tidak ada senssai mengamanti arsitektur dan budaya negara yang dilewati. Setidaknya itu yang saya rasakan saat menonton trailernya. Padahal itu adalah satu yang menarik saat membaca novelnya.
Tentang Adhitya Mulya
Tahu kalau nama tersebut termasuk dalam barisan penulis Indonesia melalui bukunya "Jomblo". Filmnya seru sih ini, sknenario filmnya juga ditulis oleh Adhitya Mulya begitu juga dengan film Belok Kanan Barcelona yang sudah tayang mulai kemarin, 20 September 2018. Saya lupa sempat membaca habis novel Jomblo atau tidak tapi yang jelas sudah menelan buku travelers Tale, Belok Kanan Barcelona dan ketemu lagi di buku Sabtu bersama bapak. Bisa dibilang Adhitya Mulya punya gaya menulis yang sederhana dan menarik saat menulis dialog antar karakter yang dibuat. Menurut saya Adhitnya Mulya punya ide bercerita yang menarik seperti novel Jomblo, travelers Tale, Belok Kanan Barcelona, Test pack dan sabtu bersama bapak.
Nb: Langsung menulis tulisan ini begitu melihat video Raditya Dika dan Adhitya Mulya
Eh bentar..... coba lihat "Ada gajah terbang!!!"
Iya tahu receh!
0 comments